Perlunya Penerapan TeoAntropoecosentris di Lingkungan Kampus

Bismillah, Teoantropoecosentris adalah pengejawantahan dari Al Uluhiyah, Al insaniah dan Al Qauniyah yang secara singkat bisa di artikan hubungan Manusia dengan Tuhannya, Hubungan Manusia dengan sesamanya dan Hubungan Manusia dengan Alam. Sudah 2 tahun UIN Padangsidimpuan beralih bentuk namun konsep Keilmuan ini masih sedikit dari realisasi terutama di internal UIN SYAHADA Padangsidimpuan.

Konsep keIlmuan diatas sudah selayaknya diterapkan dalama aktivitas sehari hari oleh warga kampus, Ilmu tanpa amal tentunya ga ada manfaatnya mengingat tujuan ilmu adalah untuk di amalkan dan setelah di amalkan baru di ajarkan ke orang lain, tentunya ini adalah kondisi yang Ideal.

Dalam Apel pagi kali ini saya berpikir secara pragmatis bahwa idealnya konsep keilmuan diatas benar benar diterapkan dari 3 sisi yaitu Theo yaitu idealnya kita menerapkan hubungan kita dengan Allah seperti Sholat Berjamaah dimasjid bagi laki laki, Antropo mengoptimalkan Unit Pengumpul Zakat dan Menggunakan Bahasa Lokal dan Internasional dalam Pelayanan dan dalam hal Eco kita perlu meningkatkan Penghijaun di Kampus dan Di rumah kita sendiri, membuang sampah pada tempatnya serta Melakukan penghematan Energi.

Al-Ilahiyah

Gerakan Memakmurkan Masjid

Penerapan dari Al Ilahiyah bisa seperti sholat jamaah di masjid sesuai dengan Hadist

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat.” (HR. Bukhari)

Banyak manfaat kita sholat di masjid salah satunya adalah mendekatkan antar pegawai dan dosen serta mahasiswa, selain itu sholat dimasjid juga memudahkan kita melihat kondisi rekan kerja kita. Bayangkan jika kita terbiasa sholat di masjid lalu sudah 3 hari rekan kerja kita tidak tampak? ada apa gerangan? bisa jadi rekan kita Sedang Perjalanan Dinas, Bisa juga Cuti atau justru malah sedang sakit? hal ini penting untuk merekatkan hubungan saudara sesama muslim dan sesama rekan kerja. Tentunya jika saudara kita sakit sudah selayaknya kita menjenguknya. JIka kita tidak menjadikan masjid sebagai tempat bersosialisasi kita tidak tahu kondisi rekan kita. Secara tidak langsung dengan sholat di masjid akan terhubung juga point kedua yaitu Al insaniyah (hubungan sesama manusia)

Al Insaniyah

Penggunaan bahasa lokal dan asing serta Optimalisasi Unit Pengumpul Zakat

UIN Padangsidimpuan berlokasi di titik pertemuan jalan dari arah sibolga-Aceh, Medan, Padang dan Pekanbaru yang masing masingnya mempunyai asal budaya dan suku yang berbeda . dari Arah aceh sibolga ada Nias, Batak Toba dan suku Aceh. Dari arah Medan ada Suku Batak dan Peranakan Jawa. Dari arah pekanbaru ada suku Melayu dan dari arah Padang ada suku minang. Dari sini tanpa kita sadari Kota Padangsidimpuan adalah kota yang majemuk. Namun begitu kita harus menjunjung tinggi pepatah ” Dimana langit dipijak disitu langit di junjung” atau dalam bahasa mudahnya adalah Kearifan Lokal. Idealnya bagi kampus yang berkearifan lokal dan menargetkan menjadi Kampus Internasional, dalam pelayanan sudah menggunakan Bahasa Internasional namun tidak melupakan bahasa Lokal.

Sebagai contoh, saya berharap bahasa Indonesia, Bahasa Tapanuli selatan, Bahasa Arab dan Inggris benar benar digunakan di Lingkunan Kampus. Bahasa arab dan Inggris jangan hanya menjadi program Unggulana anak mahad Al jamiah, namun menjadi bahasa pelayanna kampus. Misal seperti ini. Hari senin dan selasa kita menggunakan Bahasa Indonesia, Rabu menggunakan bahasa Tapanuli-Mandailing, Kamis menggunakan Bahasa Inggris dan Hari jumat menggunakan bahasa Arab, Minimal dalam pelayanan. Insyallah teori Antrophosentris bukan hanya hidup diranah wacana namun juga diranah praktis.

Hal lain yang perlu kita kuatkan adalah Unit Pengumpul zakat yang sudah terbentuk . Sudah selayaknya kita optimalkan zakat di unit yang ada di UIN, terutama zakat yang terkait pendapatan. Jika ada perbedaan fiqih bahwa zakat profesi tidak ada, maka bisa kita niatkan sebagai Infaq atau sodaqah. Tujuannya tentu untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu untuk membayar biaya perkuliahan atau bisa juga digunakan sebagai Waqaf Produktif atau yang sejenis sehingga kita tidak terjerat riba apalagi Pinjol.

Al Kauniyah

Gerakan Kampus Hijau

Al Kauniyah ini sebagian sudah diterapkan di kampus kita dan merupakan salah satu program Kepala biro yaitu Green Campus. Namun, program kabiro tidak akan berjalan optimal jika kita tidak ikut serta bergerak aktif dalam merealisasikannya. Ada 3 Pokok penting yang bisa kita terapkan yaitu :

  1. Gerakan Kampus Hijau dan Bersih
  2. Gerakan Bebas Asap Rokok
  3. Gerakan Hemat Energi

Tiga gerakan itu sudah selayaknya terus dilakukan , misal dalam hal kampus hijau dan bersih, UIN Syahada sudah cukup hijau, namun sekedar ide, alangkah baiknya ada gerakan menanam pohon buah, sehingga bukan hanya hijau namun juga warga kampus mendapat manfaat dari Buahnya dan tidak sekedar Rindangnya. Gerakan membuang sampah juga terus digalakan dengan di dukung gerakan lain misal menyediakan tempat sampah 3 kotak yang memisahkan Sampah Plastik, Organik dan Non Organik serta membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Kita tahu pelajarna ini sudah kita dapatkan sejak Sekolah dasar, namun kita sampai hari ini masih susah mendisiplinkan diri kita untuk membuang sampah pada tempatnya, terutama puntung rokok yang berceceran dimana mana.

Gerakan selanjutnya adalah Gerakan Bebas Asap Rokok. Idealnya kampus hijau itu ada larangan tidak boleh merokok di kantor, Di kelas dan di ruang ruang pertemuan. Kita buat kampus kita seperti bandara. Bagi pegawai yang masih merokok di persilahkan merokok di kantin atau di ruang terbuka hijau. Hal ini bukan hanya meningkatkan kualitas lingkungan kerja namun juga meningkatkan kesehatan terutama bagi yang tidak merokok. Jika di bandara dan Hotel ada larangan Di larang merokok, para perokok saja tidak protes, harusnya di dunia pendidikan hal ini bisa diterapkan.

Gerakan terakhir adalah gerakan hemat Energi terutama energi Listrik. Hemat energi listrik bukan saja akan berujung pada hematnya pembiayaan listrik, namun juga meningkatkan waktu pakai untuk perangkat elektronik. Kita tahu bahwa setiap perangkat listrik dan elektronik punya waktu pakai, misal lampu bisa dipakai 1000 Jam, jika kita hemat energi maka anggaran perawatan juga akan turun mengingat Perangkat bisa awet dan tahan lama dan di era BLU, efesiensi ini tentu hal penting sehingga anggaran bisa dioptimalkan untuk hal lain.

Hal hal diatas adalah harapan dan masukan bagi para pimpinan untuk mengambil kebijakan demi kampus kita. Jika ada kesalahan dalam penyampaian kami mohon maaf, namun jika bapak ibu tersinggugn dengan apa yang saya sampaikan , itu pertanda baik, bahwa bapak ibu peduli dengan Teoantropoecosentris. Mari kita sholat dimasjid, mari kita menjalin hubungan baik sesama rekan kerja dan mari kita lestarikan alam sehingga Keilmuan Teoantropoecontris bukan sekedar teori Belaka.

Wassalamualaikum wr wb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *